Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Wanita versi D'Masiv singel lagu "Natural" dalam Album Persiapan

Masih bertemakan tentang wanita, postingan kali ini akan membahas wanita versi band D’Masiv yang terdapat pada salah lagunya yang berjudul “Natural”. Karya-karya D’Masiv yang sampai saat ini masih enak didengar, sehingga membuat band ini masih bertahan dan eksis di dunia perindustrian musik Inddonesia. Lagu “Natural” single lagu milik D’Masiv ini rilis di akhir tahun 2012 yang merupakan album karya ketiga di album Persiapan.  Dari album ini, sejumlah tiga  lagu dirilis sebagai single yaitu “Bertepuk Sebelah Tangan”, “Pergilah Kasih” dan  “Natural”.  Sebelum membahas mengenai lagu ini, yuk kita intip dulu lirik lagunya: Ku suka kamu apa adanya Senatural mungkin aku lebih suka Ku suka kamu begini saja Bukan karena ada apa-apanya dari yang kau punya Aku hidup di dunia Ingin tenang baik-baik saja Bersamamu aku bisa melewati itu Bukan aku yang mencarimu Bukan kamu yang mencari aku Cinta yang mempertemukan Dua hati yang berbeda ini Ku suka kamu apa adanya Senatur...

Wanita versi Ada Band singel lagu "Ingin Dimengerti" dalam Album Romantic Rhapsody

Masih ingat dengan Ada Band? Beberapa karyanya hingga saat ini masih yang enak didengar dan puitis sehingga membuat wanita jatuh hati. Namun, kali ini tulisan brokoli akan membedah salah satu lagu dari Ada Band berjudul "Karena Wanita (Ingin Dimengerti)". Lagu "Karena Wanita (Ingin Dimengerti)" rilis pada tahun 2006. Lagu ini merupakan lagu yang terdapat dalam Album Romantic Rhapsody yang rilis di tahun yang sama. Sebelum membahas mengenai lagu ini, berikut lirik lagunya: Lekuk indah hadirkan pesona Kemuliaan bagi yang memandang Setiamu symbol keagunggan Khas perawan yang kau miliki Akulah pengaggum ragamu Tak inginku mnenyakitimu Lindungi dari sengat dunia yang mengancam Nodai, sucinya lahirmu Karena wanita ingin dimengerti Lewat tutur lembut dan laku agung Karena wanita ingin dimengerti Manjakan dia dengan kasih sayang Inginku ajak engkau menari Bermandi hangat cahaya bulan Sebagai tanda kebahagiaan Bagi semesta cinta kita Bintang terang itu...

Cerita Pendek untuk "Secuil Senja" By:Tulisan Brokoli

Secuil Senja Kusebut dia seperti Senja karena saat menatap matanya membias warna jingga. Persis seperti namanya. Dia begitu menawan. Sosok yang tangguh meski tak jarang senja indentik dengan sebuah perpisahan. Aku beranjak pulang, meninggalkan Senja ku sendiri disana. Hari yang cukup melelahkan. Ini sudah kesekian kalinya. Berulang kali aku hanya melihatnya. Aku tak punya cukup keberanian untuk saling bertemu. Jalanan yang kutempuh lumayan, tidak begitu jauh atau tidak begitu dekat. Cukup setengah jam aku sampai dirumah. Hanya saja setiap jalanan tidak bisa ditebak. Akhir – akhir ini  kendaraan berjubel tidak karuan. Tidak ada yang mengalah, semua melaju begitu cepat. Seperti semua pengendara adalah pembalap nomor satu dunia. Nyaliku ciut, jika harus berulang setiap hari seperti ini. Klakson dan suara kenalpot menambah riuh. Apalagi lampu merah yang “tott tott tott tottott”. Menambah jengkel.  Ini pertama kalinya aku pulang dengan waktu satu setengah jam perjalanan. Ah...

DAHAGA TEKAD - Kumpulan Puisi By: Tulisan Brokoli

Dahaga Tekad Siang begitu terik dan mencekik Matahari diubun-ubun Silau, berpancar nanar Kilau, menyilau Engkau.. Entah siapa dalam lamunan terlihat begitu temaram Yang menyorot    lamunan, seperti nyala lampu mainan Di siang hari, jam 12 lewat Detiknya mulai melambat Jarum jamnya berkarat Dahaga yang hebat Serta, detak nadi yang semakin kuat Kamu dan aku bertekad

KRITIK SASTRA "Cerpen Tahi Lalat karya M.Shoim Anwar"

TAHI LALAT Ada tahi lalat di dada istri Pak Lurah. Itu kabar yang tersebar di tempat kami. Keberadaannya seperti wabah. Lembut tapi pasti. Mungkin orang-orang masih sungkan untuk mengatakannya secara terbuka. Mereka menyampaikan kabar itu dengan suara pelan, mendekatkan mulut ke telinga pendengar, sementara yang lain memasang telinga lebih dekat ke mulut orang yang sedang berbicara. Mereka manggut-manggut, tersenyum sambil membuat kode gerakan menggelembung di dada dengan dua tangan, lalu menudingkan telunjuk ke dada sendiri, sebagai pertanda telah mengerti. “Awas, ini rahasia. Jangan bilang siapa-siapa!” kata Bakrul memulai pembicaraan sambil mendekatkan telunjuknya ke mulut.  “Di sebelah mana?” aku mengorek. “Di sebelah kiri, agak ke samping,” jawab Bakrul. “Besar?” “Katanya sebesar biji randu.” ilustrasi-cerpen-koran-media-indonesia-minggu-19-februari-2017-karya-pata-areadi. Mungkin karena keberadaannya sudah lebih jelas, akhirnya orang-orang saling memberi ko...

KRITIK SASTRA "Cerpen Sorot Mata Sheyla karya M.Shoim Anwar"

M.Shoim Anwar Sorot Mata Sheyla DI Bandara Internasional Abu Dhabi, pukul satu dini hari, detak jantungku makin kencang. Pipi perempuan itu perlahan-lahan menyentuh pundakku. Terasa makin dekat dan hangat. Mulanya dia masih berusaha menegakkan kepalanya kembali beberapa kali, tapi makin lama kesadarannya makin menipis. Pipi itu akhirnya benar-benar menempel dengan pasti. Sebuah penyerahan yang lembut. Ujung hijabnya menyentuh hidungku. Terasa ada aroma parfum Alfa Zahrah. Gaun panjang terusan warna hitam yang dikenakan, abaya, ikut meluruh ke tubuh kiriku. Aku tak berani bergerak. Ada baiknya berdiam agar dia tak terbangun dengan tiba-tiba. Ini pasti di luar kesadarannya. Malam telah melarut dan payah pun membalut. Hembus napasnya terdengar makin teratur. Tangan perempuan itu menyilang di pangkuannya. Lengan bajunya mengingsut naik. Bulu-bulu panjang tampak tumbuh merebah di lengan. Kulitnya bersih dan cerah membuat bulu-bulu itu tampak dari pangkal tumbuhnya hingga ujung. Sement...